Jumat, 11 Juli 2008

Pendidikan Anak untuk Mengerti Kebudayaan


Pendidikan dan kebudayaan adalah dua kata saling berhubungan erat. Bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan, karena keduanya merupakan entitas yang saling mencakupi. Pendidikan itu sendiri adalah kebudayaan. Karena pendidikan adalah kerjanya manusia. Kegiatan pendidikan merupakan proses pembudayaan, artinya pendidikan membuat manusia menjadi berbudaya. Kebudayaan merupakan salah satu landasan bagi pendidikan, karena di dalamnya terkandung nilai nilai kehidupan dan menjadi pedoman hidup masyarakat dimana pendidikan itu berlangsung.

Demikian termaktub dalam Qanun Pendidikan, kebudayaan bangsa dan kebudayaan masyarakat Aceh termasuk di antara landasan bagi pendidikan di Nanggroe Aceh Darussalam. Kebudayaan bangsa itu sendiri pada hakekatnya adalah kebudayaan daerah daerah di Indonesia. Selain sebagai landasan, kebudayaan merupakan pula isi bagi pendidikan dimana melalui pendidikan nilai nilai kebudayaan itu diajarkan atau ditransformasikan kepada peserta didik. Karena itu pendidikan sering dipandang sebagai proses pewarisan nilai - nilai budaya atau proses enculturasi dari satu generasi ke generasi yang lain. Misalnya, tatkala seorang anak di dodaidi oleh ibunya sambil menyanyikan hikayat prang sabi berarti sedang terjadi proses pendidikan pada anak itu.

Demikian pula ketika seorang ayah memperingatkan anak anaknya agar harus bersikap sopan santun dalam pergaulan, terutama harus bergikap hormat kepada guru dan takzim kepada orang tua, sebab hal itu merapakan nilai nilai budaya yang telah menjadi tradisi masyarakat Aceh, maka itu berarti si ayah sedang mendidik anak anaknya atau sedang terjadi proses enculturasi dalam keluarga itu.

Di sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kedua bagi anak, juga terjadi proses pembudayaan. Sekolah itu sendiri adalah sebagai pusat kebudayaan. Sekolah dengan segala komponen dan kehidupan di dalamnya merupakan budaya tersendiri yang disebut budaya sekolah (school culture). Mutu pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keadaan budaya sekolah. Semakin baik budaya sekolah akan semakin berkualitas mutu lulusannya.
Dalam masyarakat sebagai salah satu dari tri pusat pendidikan berlangsung pula pendidikan nilai nilai budaya yang sangat menentukan perkembangan kepribadian seseorang dan sekaligus perkembangan dari kebudayaan masyarakat itu.

Pendidikan dalam masyarakat terutama berlangsung secara informal, yaitu dalam bentuk berbagai pengaruh secara tidak terencana. Seorang anak dipengaruhi oleh teman temannya melalui pergaulan. Ia melihat perilaku masyarakat setiap hari, melihat berbagai program media televisi dan peristiwa budaya lainnya, baik yang bersifat positif maupun negatif. Semuanya itu menjadi kurikulum yang disebut kurikulum tersembunyi (hidden curriculum). Itu sangat besar pengaruhnya, bahkan dalam beberapa hal lebih berpengaruh dari kurikulum sekolah yang direncanakan.

Pendidikan memegang peranan yang sangat besar dalam perkembangan kebudayaan, bahkan dalam hidup matinya suatu kebudayaan. Tanpa proses pendidikan tidak mungkin kebudayaan itu berlangsung dan berkembang. Melalui pendidikan, kepribadian seseorang itu dibentuk dan dikembangkan. Individu yang dididik melalui pendidikan merupakan kreator dan sekaligus sebagai manipulator dari kebudayaannya. Tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan, meskipun kebudayaan bukanlah sekedar jumlah dari kepribadian kepribadian.
Sebaliknya kebudayaan akan sangat diperlukan upaya pembentukan kepribdian. Kesenian misalnya, sebagai aspek kebudayaan, sangat besar peranannya dalam pengembangan kepribadian seseorang, dan karena itu sangat penting bagi pendidikan. Dengan musik dapat memperhalus perasaan seseorang, dengan sastra dapat membangun jiwa dan kalbu, demikian. pula dengan seni tari, seni lukis dan berbagai seni pertunjukan dapat membangun dan memperkokoh kepribadian.

Kebudayaan mencakup nilai idil, nilai nilai rohani dan nilai nilai materil. Nilai nilai itu merupakan inti setiap kebudayaan. Nilai nilai moral misalnya, merupakan sarana, pengatur kehidupan bersama. Nilai itu sangat menentukan dalam setiap kebudayaan dalam upaya pengembangan kepribadian. Maka, pendidikan di seluruh dunia sekarang ini sedang mengkaji mengenai perlunya diadakan kembali pendidikan moral atau pendidikan budi pekerti. Suatu keadaan terjadinya kebangkitan kembali kesadaran etik, artinya kesadaran akan perlunya nilai nilai etika atau akhlak dalam kehidupan. Karena dalam masyarakat terdapat moralitas dasar yang sangat esensial untuk keberlangsungan hidup bermasyarakat, seperti percaya mempercayai, kejujuran, rasa solidaritas sosial, dan nilai nilai kemasyarakatan lainnya. …..

Anak anak atau generasi muda perlu diajarkan akan tanggung jawabnya dalam hidup bersama (learning to live together) dengan menghormati nilai nilai dasar tersebut. Nilai nilai dasar itu adalah nilai nilai obyektif yang merupakan dasar perekat dan pengikat hidup bersama, dan merupakan nilai nilai hakekat kemanusiaan (human dignity) yang diperlukan untuk meningkatkan kemakmuran hidup bersama. Mengapa kesadaran itu timbul? Sebabnya antara lain, karena dalam masyarakat modern dan post modern sekarang ini telah semakin melemahnya ikatan keluarga. Keluarga yang secara tradidisional merupakan lingkungan pendidikan pertama bagi anak sudah kehilangan fungsinya. Tugas mendidik sudah hampir sepenuhnya diserahkan kepada sekolah oleh keluarga, sehingga sekolah sudah mempunyai tugas ganda di samping mengajar.

Sebab lainnya ialah karena dalam kehidupan pemuda semakin nyata adanya kecenderungan negatif, seperti perkelahian, pemakaian narkoba, pencurian, kekerasan, penyelewengan seksual, dan lain lain. Dalam keadaan demikian itu maka tugas orang tua di rumah, tugas guru di sekolah dan tugas pemuka masyarakat menjadi sangat krusial dan menentukan dalam upaya meningkatkan pendidikan akhlak itu.

Untuk membangun akhlak perlu diajarkan nilai nilai yang terkandung dalam ajaran agama dan kebudayaan masyarakat. Seperti dimaklumi bahwa kebudayaan bukan hanya kesenian tetapi mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam konteks kebudayaan universal, kesenian hanya salah satu aspek saja dari kebudayaan. Aspek lainnya ialah sistem peribadatan, sistem kemasyarakatan, sistem ekonomi, bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mengartikan kebudayaan dalam arti sempit, yaitu terbatas pada kesenian dan kepurbakalaan telah mereduksi kebudayaan hanya pada nilai nilai estetika. Dan ini berarti telah memperjarak hubungan atau telah cenderung. memisahkan antara pendidikan dengan kebudayaan. Gejala pemisahan kedua hal itu juga disebabkan karena nilai nilai kebudayaan dalam pendidikan terlalu dibatasi pada nilai nilai intelektual saja.

Sebab lainnya terjadi gejala pemisahan antara pendidikan dengan kebudayaan, karena adanya pandangan dan usaha bahwa nilai nilai agama dipandang sebagai bukan urusan pendidikan, tetapi sebagai urusannya lembaga lembaga keagamaan, Alasan lainnya ialah telah dipisahkan antara departemen pendidikan dengan departemen kebudayaan, yang dulu merupakan satu departemen, sehingga jarak antara pendidikan dan kebudayaan semakin jauh, malah dipandang sebagai dua hal yang tidak ada hubungan.

Dulu ketika lembaga pemerintahan itu bernama departemen pendidikan dan kebudayaan, ternyata unsur kebudayaan dalam lembaga tersebut sangat kabur, karena pengertian kebudayaan hanya dibatasi pada urusan kesenian, kepurbakalaan dan bahasa. Kebudayaan sudah merupakan bagian yang embel embel dalam departemen itu. Padahal kebudayaan jauh lebih luas dari pendidikan. Menurut saya adalah tepat bahwa pendidikan dan kebudayaan itu berada dalam satu departemen atau dalam satu dinas.

Yang perlu adalah bahwa kebudayaan itu harus diartikan secara luas, malah lebih luas dari pendidikan, sebab kebudayaan mencakup semua segi kehidupan, dan ia merupakan landasan bagi aspek kebudayaan yang bernama pendidikan. Menurut Profesor Tilaar, memisahkan pendidikan dengan kebudayaan merupakan satu kebijakan yang merusak perkembangan kebudayaan itu sendiri, malahan mengkhianati keberadaan proses pendidikan sebagai proses pembudayaan. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa secara rasional antara pendidikan dan kebudayaan adalah sulit dipisahkan dan tidak tepat untuk dipisahkan karena keduanya sangat erat hubungannya.

Sunber: www.pintunet.com

Tidak ada komentar: